My little with love to KyuMin

Category Archives: Egoist Break

A KyuMin Fanfiction from

Kazha KazuhaJOY

Proudly Present :

Egoist Break

Yaoi, Crime, semi Thriller, Psychological lil bit romance. M rated for bloode Scene

OOC, Queen of typo(s),

Disclaimer :

all the stories in it purely hatched from my rotting brain, kkk

KyuMin milik Tuhan, dan mereka hidup dalam ingatanku.

This fic is Mine, I don’t care with antis, b’cause I’m just concerned with KyuMin.

so

CyberCrime paper Don’t allowed! Especially Plagiarizm!

Just leave if you don’t Like, I’m not insist.

.

.

DON’T LIKE DON’T READ !

.

Happy Reading & enJOY!^^

.

Prologue

.

Langit kosong seperti tak berbatas tanpa hiasannya, bulan bintang, awan dan warnanya. Langit itu pekat tak berwarna. Seperti tatapan mata seseorang yang kosong menjelajahi jalanan malam dan hampa di pelupuk matanya.

“Tidak berarti.”

Dia melakukan banyak hal malam ini, lebih sibuk dari siapapun yang bekerja keras dari manusia manapun di bumi ini. Demi menghilangkan suatu rasa di dadanya, hampa. Melakukan hobi, bekerja, belajar, menghajar beberapa orang, bahkan bercinta dengan para geisha kelas atas tak membuat perasaan hampanya hilang, tatapan itu masih menguasainya seakan memancarkan kekacauan dan hampa dirinya.

Sampai ia menemukan perasaan ini, ia melihat geisha yang kini bersamanya. Mulutnya menggumamkan sebuah kata.

“Darah.”

Tatapannya seakan tak peduli dengan tubuh yang penuh kemerahannya anyir itu, geisha itu masih tetap cantik meski beberapa bagian tubuhnya tercabik, sampai wajahnya yang berhias darah itu pucat. Ia kembali melangkahkan kakinya bersama geisha yang ada dalam dekapannya, sesuatu di hatinya membuncah menguasai membuat ia tiba-tiba tersenyum dan menangis saat bersamaan.

Bracelet di pergelangan tangannya menyala-nyala menunjukkan warna merah, sebentar lagi.

“B-berhenti disana!”

Teriakan ketakutan seorang wanita menyapa pendengaran orang itu, dia tetap berjalan dengan tujuannya tanpa mengindahkan suara asing di telinganya.

“Kubilang berhenti!”

Lagi, dan kini langkahnya terhenti, dia diam tanpa mencoba berbuat apapun meskipun itu sekedar bersiul.

Wanita yang memerintahkan lelaki itu untuk berhenti mendengarkan suara yang keluar dari chip dikerahnya, tangannya dengan gemetaran mensiagakan pistol bius yang siap kapan saja menembak lelaki itu, tidak bukan karena dia tak punya nyali untuk menembak tapi karena dia sedang menghadapi seorang psikopat setidaknya kejeniusan dan sadistic di dalam diri psikopat itu tak dapat diperkirakan oleh siapapun.

Keringat wanita itu semakin deras membasahi poninya yang terurai berantakan, lelaki itu menurunkan tubuh geisha itu dengan perlahan, sekilas mengecup bibirnya.

“Scarlet,”

Pandangan mereka bertemu, angin menghempus kencang seakan memperingatkan mental wanita itu bahwa dia dalam bahaya jika tak segera menarik pelatuk pistol itu, tapi ia tak bisa, suaranya yang dalam itu menggema mengusik sesuatu di dadanya, juga dengan tatapannya lelaki itu tatapan kosong seperti menyedot dirinya ke dalam pusaran kepekatan.

Ada apa ini?

Detak jantungnya bertambah kencang, ketika ia tak tahu bahwa lelaki itu sudah ada di hadapannya dengan hiasan darah yang kontras dengan kemejanya yang putih, seketika bau anyir itu menusuk indra penciuman dan membualnya mual seketika,

“Aku suka bau rambutmu, Scarlet.”

Orang itu entah bagaimana caranya melemparkan pistol bius milik wanita itu, yang kini ia roboh ke tanah di bawah himpitan lelaki itu. Rambutnya yang berwarna strawberry itu terurai.

“Sayangnya kau mengganggu kedamaianku.”

“Arggghhhhh!”

Seketika teriakan wanita itu menggema, merobek keheningan malam. Sesuatu yang teramat tumpul telah menerobos perpotongan lehernya. Jeritan kepiluan dan ketakutan menggelamkan kewarasan wanita itu, lelaki itu mencabik menggigit perpotongan lehernya layaknya seorang vampir. Namun dia manusia, ya dia manusia tepatnya psikopat.

Matanya terbelalak ketika lelaki itu bangkit dan menatapnya dengan kosong, terlebih lelaki itu telah mengambil revolver dari balik coutsnya. Tidak, ia bukan firasat baik.

Dor!

Tatapan mata itu terjatuh pada genangan merah pekat berbau anyir itu membasahi tubuh yang telah tak bernyawa, matanya terbuka lebar dengan senyuman menakutkan yang tak terlupakan bila kau melihatnya. Tapi tidak dengan orang ini, dia tersenyum tanpa dosa, dia menatapnya dengan puas, seperti ada sebuah filosofi mendalam yang ia pegang dari pembunuhan ini.

lalu dia berbalik dan kembali mengambil mayat geisha itu untuk kembali melanjutkan perjalanan menyusuri sisa keheningan malam.

“Sayang, aku telah membebaskan satu jiwa yang lainnya.”

.

Egoist Break

Kazha KazuhaJOY

.

Sungmin memutar otaknya beberapa kali, sebuah sifat alamiah seorang manusia muncul lebih mendalam kali ini di dalam hatinya. Ia tengah serakah. Bukan, bukan serakah oleh sebuah kekayaan seperti dalam beberapa soup opera, tapi sifat alamiah manusia dimana ketika tengah mendapat kebahagiaan, maka sisi egois manusia itu akan muncul mendorong dia untuk mempertahankan dan menambahkan kebahagiaan itu.

Namun dalam posisi Sungmin adalah dia ingin melakukan segalanya dengan sempurna, Baru-baru ini beberapa kehidupan akademisinya sebagai seorang mahasiswa pascasarjana meningkat tajam, bahkan penelitian dan beberapa presentasinya tentang krimonolog, membuat professor favoritnya memujinya dan menaruh ekspektasi tinggi padanya. Maka dari sana Sungmin ini mempersembahkan desertasinya dengan sebuah penelitian yang membuat siapapun tak bisa melakukannya.

Sungmin kembali menekan backspace dengan geram, menghapus semua tulisan yang telah terangkai cermat namun sepertinya Sungmin tak puas. Tugas akhir dan penelitiannya ini harus sangat sempurna, tapi apa? Tulisan dari penelitiannya selama ini terlihat sederhana dan tak menantang.

“Sialan!”

Sungmin segera berdiri dan menuju alat pembuat kopi, bagaimana bisa dalam waktu seminggu lagi, ia belum menemukan judul yang sempurna. Semuanya terlalu biasa, ia tak suka.

“Sudahlah.”

Sungmin akhirnya menyerah pagi ini, ia memutuskan untuk tak memaksakan pikirannya. Ia mengambil ipad untuk mengakses beberapa news,  sesekali Sungmin menggeser layar smartphonenya untuk melihat fenomena yang terjadi di masyarakat. Siapa tahu ada beberapa ide atau hal menarik yang bisa ia dapatkan dari sana.

Baru saja kopi itu akan masuk ke mulutnya, tangannya membeku di udara ketika sebuah ide muncul ketika membaca sebuah news terkini di halaman webnya. Mata menajam sempurna layaknya harimau yang mendapatkan buruan terbesarnya.

‘Korban Pembunuhan tak wajar ini kembali terjadi, yang kali ini korbannya adalah tim forensic Kepolisian setempat. Di duga pembunuhan ini di lakukan oleh seseorang yang berjenis kelamin laki-laki, diprediksi dari tipe pembunuhan yang akhir-akhir ini terjadi dilakukan oleh seorang psikopat, dimana kecenderungan pembunuhan pada korban berbeda-beda dan dilakukan dengan rapih dan pintar, disamping itu—‘

Sungmin langsung melempar ipad tersebut dan tertawa penuh kemenangan. Ayolah ini dia ‘menu’ yang Sungmin tunggu-tunggu, kenapa ia tak berpikir tentang hal ini dari kemarin, betapa bodoh dirinya. Senyuman kemenangan itu kembali tercipta sebelum akhirnya ia meminum kopinya dan kembali ke layar laptop.

“Meneliti seorang psikopat dengan kata lain kau akan meneliti mahluk jenius kriminalitas dan untuk itu kau harus menemukan orang tersebut. Ow..Sungguh ide yang brilian Lee Sungmin!”

Sungmin segera mengirim email pada beberapa rekannya yang bekerja di divisi forensik, psikologi social dan yang lainnya. Ia ingin secepatnya mendapatkan narasumber yang tentunya real seorang psikopat.

Sungguh ini benar-benar luar biasa tak waras untuknya, demi ekspektasi dan desertasi sempurnanya.

.

Tapi Sungmin takkan pernah tahu konsikuensi apa yang akan terjadi dari obsesinya tersebut.

.

.

.

TBC / End?

P.S Ini hanya sekedar prolog, makanya masih pendek :v

Hola Joyers minna-san :’3 apakabar kalian semua?

baiklah penilaian lanjut apa tidak terserah kalian 😉

Saya memposting fic ini karena desakan readers setia :’D meskipun itu desakan itu comeback (?) di ffn tapi saya ingin terlebih dahulu untuk memposting disini, jika tidak mengecewakan fic ini akan di lanjut :3

KyuMin

Mereka akan selalu hidup di ingatan dan duniaku.

Ja minna-san~