My little with love to KyuMin

Tag Archives: Squeezing The Two of Us

A KyuMin Fanfiction from

Kazha KazuhaJOY

Proudly Present  :

“Squeezing The Two of Us”

Warning :

Yaoi || Romance, Hurt/Comfort || T Rated || One Shot ||

Queen of Typo (s) lol *karena dikutuk Hae._.v* || DLDR!

Disclaimer :

As usually this fic is Mine!

CyberCrime paper Don’t allowed! Especially Plagiarizm!

.

 || Background Music: Ailee – Heaven ||

.

.

Happy Reading & enJOY ^^~

.

.

.

.

.

.

Sudah beberapa tahun Kyuhyun dan Sungmin bersama, tak ada yang lebih tahu pastinya selain mereka berdua. Fakta di dunia fans, belum tentu itulah kebenaran kapan mereka bersama.

Kyuhyun dan Sungmin, selama debut lebih dari 7 tahun ini telah melewati banyak rintangan dan ujian yang harus mereka lewati. Namun, sedikitpun tak ada yang mampu menyurutkan perasaan dan jalinan mereka yang sangat emosional itu.

Mereka telah berjalan bersama, menghabiskan waktu yang sudah tak mungkin bisa terhitung lagi oleh alat canggih manapun. Tempat-tempat di belahan dunia yang mereka singgahi bersama Super Junior, terkadang selalu menjadi saksi dimana kekuatan cinta itu selalu ada, yang tentunya lebih banyak mereka habiskan di belakang stage, di belakang para fans, dan tentunya di saksikan oleh member yang lain.

Adakah perasaan yang lebih dalam dari cinta mereka? Adakah hal yang bisa menggoyahkan mereka?

Yang pastinya perjalanan panjang selama 7 tahun itu, tak ada badai yang tak singgah ketika angin selalu berhembus dengan tenang.

Sungmin tertunduk menghadap kaca jendela dorm mereka, suasananya sangat sepi. Bahkan begitu sunyi menakutkan ketika semua member yang sangat hyper itu sedang beraktifitas. Juga terkadang suara member yang sangat berisik itu lebih di rindukan ketimbang saat seperti ini. Sekarang ini yang ada di dorm hanya dirinyalah dan orang yang tengah menggenggam tangannya dengan erat,

Sungmin menghela nafasnya tanpa ingin membuka suaranya, sedikitpun Sungmin tak berniat pergi ataupun melepaskan genggaman tangan itu.

Entahlah hatinya menginginkan tangan itu menggenggam tangannya, meskipun iya tak mau berpaling memandang sang pemilik tangan itu. Hatinya sedikit sesak.

Hyung, aku mohon bicaralah. Aku tak tahan kau terus mendiamkanku seperti ini”

Kyuhyun— orang itu, memandang Sungmin dengan sedikit emosi namun khawatir. Tangan kirinya yang terbebas sangat ingin menyentuh wajah manis itu, atau memeluk bahu Sungmin. Namun rasanya keberaniannya kali ini tak sebesar biasanya. Meskipun ini bukan salahnya, Kyuhyun tak bisa memaksa Sungmin untuk memeluknya atau memandangnya.

Akhirnya Kyuhyun mengikuti pandangan Sungmin yang terus terarah pada suasana kelam di balik luar kaca. Pandangannya tak menentu, ia eratkan genggaman tangannya itu.

Hyung,apakah kau masih ingat janji kita?” Kyuhyun menggantungkan kalimatnya dan tersenyum miris “Kita berjanji akan selalu membagi segalanya bersama entah itu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Juga saling mempercayai dan berjanji untuk tidak akan berubah sampai kapanpun. Maka dari itu, hal-hal kecil yang selalu menghiasi hari-hari kita membuat kita utuh sampai sekarang, Hyung tak lupa’kan?”

Sungmin enggan menoleh, namun hatinya terenyuh mengingat janji itu. sedikit demi sedikit ia menengadah memandang wajah Kyuhyun dengan miris. Bagaimana mungkin dia lupa, bahkan Sungmin sedetikpun takkan pernah lupa janji itu dan selalu memegangnya sampai sekarang. Namun..

“Semua kebersamaan kita yang telah tercipta, tatapan hangat, pelukan kecil, senyuman itu, dan genggaman ini..” Kyuhyun akhirnya membalas tatapan Sungmin, sembari memperlihatkan genggaman tangan mereka “Apakah tak bisa membuat perasaan ragu di hatimu itu lenyap dan hanya memandang cinta kita?”

Sungmin terkesiap “K-kyunnie”

Sungmin tak bisa menahan genangan air itu di pelupuk matanya, semuanya mengalir menuruni wajahnya. Ia tak tahu kenapa dia bisa seperti ini, ia tak pernah mempermasalahkan apapun dalam pekerjaan Kyuhyun, Candaan, godaan dan rayuan Kyuhyun saat di Reality Show kepada idola atau artis yeoja, dia tak pernah mempermasalahkan itu. Karena dia tahu itu tuntutan gurauan yang mendukung Kyuhyun dalam pekerjaannya, bahkan saat musical Kyuhyun untuk beberapa kalinya mengharuskan adanya Kiss scene, meskipun cemburu dan sedikit marah, namun Sungmin baik-baik saja dan berusaha menghiraukan hal itu, karena ia dan Kyuhyun selalu mempunyai cara untuk melewati semua itu dengan berbagi waktu, godaan dan kemesraan yang lebih indah. Dan membuat hatinya yakin bisa melewati semuanya bersama Kyuhyun.

Dan dari beberapa minggu yang lalu, saat  mendengar Kyuhyun akan menjadi Lead player di musical The Moon That Embraces The Sun dan mengetahui Lead player yeoja-nya adalah wanita itu, Sungmin tiba-tiba merasakan sakit mengingat rumor di masa lalu di sekitar fans, bukannya Sungmin suka menjadi penguntit gossip yang beredar tapi segala spekulasi dan omongan fans yang hampir terdengar setiap hari tentang Kyuhyun dan wanita itu, membuat Sungmin resah dan takut untuk melihat Kyuhyun.

Sungmin berusaha untuk percaya dan kuat untuk membiarkan Kyuhyun memainkan peran Lee Hwon dengan wanita itu, sehingga Sungmin lebih menyibukkan dirinya berlatih untuk musical-nya sendiri, bermain pedang dan menghabiskan banyak waktunya dengan bergabung bersama hoobae juga sunbae yang ada di musical The Three Musketeer. Sungmin berusaha melupakan hal itu, namun..

“Maafkan aku Kyu. Maafkan aku,..Untuk saat ini aku sempat ragu..”

Dengan segera Sungmin memeluk Kyuhyun, menyembunyikan segala kelemahan dan tangisnya di dada Kyuhyun, ia menumpahkan segala perasaan sesaknya di pelukan kekasihnya itu. Sedangkan Kyuhyun yang tengah membalas pelukan Sungmin, ikut perih melihat Sungmin seperti ini.

“Aku tak bisa menutup telingaku dari mereka tentang kau dan dia, yang hampir setiap waktu kudengar. Aku tak bisa lebih tenang dan percaya padamu, Kyu. Masa lalu itu membuatku, takut bahwa kau dan dia bisa saja..Bisa saja—“

“Hentikan Ming!” Kyuhyun memeluk erat Sungmin. Seolah berusaha menghantarkan keyakinan dan cintanya yang begitu besar untuk Sungmin, seolah berusaha untuk menghapuskan keraguan itu. Kyuhyun menggertak menahan amarahnya.

“Jangan pernah dengarkan siapapun Ming, cukup hanya dengarkan aku. Jangan pernah melihat masa lalu ataupun menyimpulkan hal bodoh apapun, cukup ingat semua waktu dan kebersamaan yang selama ini kita jalani”

Sungmin semakin tenggelam dalam tangisannya menahan suara yang tergagap perih, bagaimana ia kalah dengan kekuatan dan kepercayaan Kyuhyun? bagaimana bisa ia selalu seperti ini, khawatir dan paranoid dengan semua pikirannya. Kenapa..

Kyuhyun benar, seharusnya ia hanya perlu mengingat semua kenangan dan waktu yang telah tercipta. Semua perasaan yang telah tercipta, senyuman, genggaman, dan pelukan hangat ini, bagaimana bisa ia membandingkan dengan ucapan dan spekulasi tak jelas yang ia dengar.

Kyuhyun akhirnya mengerut kecewa dan mengelus punggung Sungmin dengan perlahan.

“Ming, apakah kau tak sudah percaya padaku lagi eoh? Bukankah aku selalu berkata padamu, hanya kaulah satu-satunya orang yang terpilih di hatiku ini, hanya kaulah yang mampu mengubah duniaku dengan senyuman hangatmu itu, hanya kaulah yang pantas mendapat cinta dan hati dari seorang Cho Kyuhyun ini. Apakah itu kurang jelas untukmu hmm?”

Kyuhyun melepaskan pelukan mereka, ia terenyuh mengusap air mata Sungmin yang masih menuruni wajah manis itu, lihatlah bahkan wajah manis itu terlihat rapuh dan menahan beban mendalam.

“Dan apakah saat ini aku masih pantas mendapatkan cinta seorang Lee Sungmin? Ketika aku bahkan tak bisa menghentikan tangis ini, yang tercipta karena si bodoh Kyuhyun ini?”

Sungmin segera menggeleng “Tidak Kyu, Jangan berkata seperti itu. Maafkan aku karena aku sempat goyah seperti ini, aku tak tahu kenapa aku bisa seperti ini. Maafkan aku..” Ia mengusap air matanya sendiri kemudian tersenyum manis.

“Aku tak pernah meragukanmu ataupun tak pernah mempercayaimu lagi, aku yang terlalu bodoh sehingga selalu seperti ini, aku yang terlalu mencintaimu, sehingga aku takut kau mulai bosan—

“Penyakit menyalahkan dirimu itu kembali kumat eoh?” Kyuhyun kali ini tersenyum mengejek sambil mencubit pipi Sungmin, sepertinya perasaan Sungmin sudah kembali seperti semula.

‘Syukurlah kalau begitu’

“Berhentilah memunculkan sifatmu yang satu ini. Kalau tidak, aku akan menyita semua barang pink-mu itu”

Sungmin mengerut kesal “Ya Kyu! Kenapa tiba-tiba kau mengancam dengan barang-barangku itu?!”

Kyuhyun menyeringai, menatap Sungmin dengan tajam “Kau tak setuju Ming? Geurae, kalau begitu ancamannya dengan bibirku ini. Setiap hari bibirmu akan terancam kalau sifatmu yang satu itu muncul..Haha”

Seketika pipi Sungmin bersemu dan mengangkat kepalan tangannya “Yaishh! A-apa-apaan itu? D-dasar bocah mesum!”

Grepp!

Kepalan tangan Sungmin dengan sigap Kyuhyun tangkap, lalu membukanya untuk menautkan jemari mereka satu sama lain. Kyuhyun menggenggam tangan Sungmin dengan erat, lalu ia tersenyum.

“Pertengkaran seperti ini lebih baik, aku lebih suka seperti ini”

“Tapi kemesumanmu itu membuatku kesal!”

Kyuhyun tertawa renyah ketika melihat Sungmin menghentakkan kakinya dan mengerucutkan bibirnya.

Lalu ia memperhatikan genggaman tangan mereka, dan segera meredakan tawanya. “Lalu Bagaimana dengan genggaman tangan ini?”

Eoh?”

“Jujur saja hyung, akhir-akhir ini aku senang karena bisa menggenggam tangan hyung di atas stage, menunjukkan tautan tangan kita kepada para pendukung cinta kita dan dunia. Bahkan aku mengoleksi fantaken mereka loh hyung!”

Kyuhyun tersenyum childish. Memang benar Kyuhyun untuk penampilan di Super Show beberapa kali, sering berdiri di samping Sungmin, dan tentunya menautkan tangannya dengan Sungmin ketika bowing to the fans, meskipun kelihatannya  Kyuhyun berekspresi sangat datar dan terkesan tak mau memandang Sungmin, namun saat itu ia sedang menahan perasaannya dan akan bahaya jika dia sekedar menoleh atau memandang wajah kekasihnya itu.

Karena nyatanya ia sangat menyukai tautan tangan mereka ketika mereka lelah dan terjadi sesuatu. Genggaman tangan yang bisa menghantarkan perasaan dan saling menguatkan.

Sedangkan Sungmin lebih memilih diam dan meresapi tautan tangan mereka berdua dengan penuh perasaan.

Bibirnya melengkung cantik dan matanya berbinar menatap Kyuhyun “Aku sangat menyukai genggaman tangan kita Kyu. Aku sangat suka ketika jemari kita bertautan saling mengisi sempurna, aku sangat suka ketika keringat di tangan kita bercampur dan menguap menghangatkan tangan kita berdua“

Kyuhyun membalas senyuman Sungmin dengan mempesona “Nah.. Maka dari itu hyung, Jangan pernah lagi mengisi pikiranmu itu dengan hal-hal yang membuat kita seperti tadi. Bukankah genggaman tangan kita ini telah memberi kita banyak kekuatan eoh? Tidak ada tangan yang lebih pas dan sempurna selain jemari tanganmu yang bertautan dengan tanganku ini”

“Kyu..”

.

.

.

This is The And, not The End.

Mungkin untuk sebagian orang, tautan  atau genggaman tangan itu hanyalah sekedar hal yang tak perlu menjadi hal besar bahkan itu adalah hal yang sangat lumrah dan biasa, namun tidak bagi Kyuhyun dan Sungmin. Genggaman tangan yang telah tercipta dan mengisi dari bertahun-tahun lamanya, mengisi ketika terasa kosong, menguatkan ketika merasa lelah, menghangatkan ketika merasa ragu. Arti yang lebih dalam terkandung disana. Dan arti yang lebih sebenarnya, hanya KyuMin yang tahu.

Ketika aku melihat tautan tangan KyuMin menyatu, ada sesuatu perasaan yang di pancarkan dari sana, terkadang perasaan itu menjadi sangat hangat di dada.

by Kazha KazuhaJOY

.

.

Finished writing and posting on 01st of Desember 2013

 

Saya lagi galau banget gegara Kyu.. Namun ada pict-pict yang membuat saya kembali kuat (?), yaitu kemarin KyuMin yang berdiri berdampingan lagi dan tautan tangan itu…

Jadilah lahir delusi galau nan aneh seperti ini fufufu~

Gomawo buat minna, yang menyempatkan membaca fic ini ^^.

Yoshh! KEEP SUPPORT, LOVE AND BELIEVE TO KYUMIN!

Bye minna 🙂