My little with love to KyuMin

Tag Archives: Pink in The Blues

Ohayo Minna-san~

Sudah beberapa waktu ini banyak dari minna sekalian yang mempertanyakan update atau kelanjutan fics saya, dan sebenarnya saya terbentur kesibukan, segala yang terjadi pada saya di dunia nyata, sehingga untuk fangirling pun nyaris tak ada waktu ;__;

Namun, sebentar lagi saya akan merayakan 1 tahun debut._. saya sebagai penulis fanfiction KyuMin, itu formalnya karena saya 2 tahun lalu pernah menulis fics KyuMin, namun dengan kehancuran typo, eyd, aturan tulisan dll xD (saya di dunia fb) dan saya menghitung formalnya setelah 1 tahun kemudian memutuskan untuk terjun di dunia FFn :3~ yaitu tanggal 1 april 2013.. hihi

Jadi rasanya meskipun akhir-akhir ini saya sibuk dan tugas dari dosen menggila dan sinting =_= /mian seongsaengnim._./, namun saya akan menyempatkan untuk menulis semua kelanjutan fics saya dan akan di update secara marathon, mulai dari PITB, DLYL, KCwML, Stained, SWY, dan TL, namun tidak termasuk dengan ff remake, soalnya itu bukan 100% kaya saya, jadi saya tidak mengikut sertakannya.

Nah, so yang selalu mempertanyakan Kill Cho with Ming Love, Stained dan Scandal with You sabar yak 😀

gomawo buat perhatian minna-san :*

Regards, Kazha.


A KyuMin Fanfiction from

Kazha KazuhaJOY

Proudly Present :

“Pink In The Blues

Cho KyuHyun x Lee SungMin

With Hangeng x HeeChul

Warning :

YAOI, Boyslove || Hurt/ Comfort, Family and Romance || T Rated || Queen of Typo(s) lol || OOC || Indonesian Language || AU

Disclaimer :

This  fic is Mine,

all the stories in it purely hatched from my rotting brain, kkk

I’ve posted this in a fandom, and I finally decided to move everything here.

I’am a KyuMin Shipper 🙂

so

CyberCrime paper Don’t allowed! Especially Plagiarizm!

.

.

Don’t Like Don’t Read !

.

.

.

Happy Reading & enJOY ^^~

.

.

Kyuhyun berjalan bolak-balik di depan ruang kerja Hankyung, ayahnya. Sejak Sungmin kembali lagi ke hotel bersama ibunya untuk mengambil barang-barang Sungmin, Kyuhyun menjadi sedikit gelisah. Ia ingin berbicara dengan ayahnya tersebut. Namun, keberaniannya sedikit menciut dikala ia akan mengatakan segala rencana yang ada di pikirannya. Ia sedikit takut menyakiti ayahnya tersebut.

Ia menggelengkan kepalanya, ini bukan saatnya mengingat tentang hal itu. Mungkin dirinya seorang yang egois namun ini harus ia lakukan. Akhirnya ia mengetuk pintu itu, dan segera mendapat sahutan dari ayahnya tersebut sehingga ia memutuskan untuk masuk. Terlihat sang ayah yang tadinya sibuk mengetik, namun ketika melihat bahwa ia yang masuk ayahnya segera menghentikan aktivitasnya.

Kyuhyun segera duduk disusul Hankyung, ia merasa heran dengan Kyuhyun, karena tak biasanya anak ini mengganggunya ditengah ia sedang menyelesaikan urusan kantornya.

Hankyung menyandarkan dirinya pada bahu kursi, berusaha menunjukkan sikap sesantai mungkin “Ada apa Kyu? Apa ada hal penting?”

Kyuhyun membulatkan tekadnya, menatap Hankyung yang tengah menunggu jawaban dari pertanyaannya. Ia harap sang ayah akan mengerti, Kyuhyun menganggukan kepalanya dan membuka suara

“Aku tidak ingin keluarga ini menjadi satu marga“

Hankyung terperanjat kaget, ia menatap Kyuhyun dengan heran. Tatapan anak ini sama dengan tatapannya beberapa waktu lalu saat Sungmin dan Heechul saling memeluk, ‘apa maksudnya?’

Harusnya Kyuhyun senang bukan dengan bersatunya keluarga ini menjadi lebih erat dengan peleburan 2 marga menjadi 1, kenapa Kyuhyun malah menentangnya? Apa dia punya alasan yang masuk akal?

Tanpa menunggu Hankyung bicara, Kyuhyun segera membuka suaranya lagi ketika sang ayah begitu keheranan dengan ucapannya, ia tidak akan mundur ia harus melanjutkan semuanya.

“Sebenarnya aku dan Lee Sungmin yang sekarang berstatus sebagai kakak tiriku memiliki hubungan spesial sebagai pasangan kekasih”

Hankyung bagai tersambar petir yang begitu dahsyat, apa yang dikatakan Kyuhyun barusan? kacamata yang tadi bertengger di batang hidungnya dengan cepat ia lepas demi dapat memandang mata sang anak dengan begitu jelas.

‘Kekasih?’ Tidak, pasti anak ini bercanda. “Berkata apa kau ini Kyu—“

Kyuhyun segera memotong perkataan ayahnya sambil mengeratkan kepala tangannya yang tercipta sejak tadi, “Jauh sebelum appa menikah dengan eomma Lee, aku dan Lee Sungmin telah berpacaran selama 2 tahun, dan sekarang aku ingin memulai hubungan kami lagi yang pernah terhambat oleh pernikahan appa sekarang”

Hankyung berdiri menatap Kyuhyun dengan tidak percaya, bagaimana mungkin? Kenapa Kyuhyun baru bilang sekarang? Jadi maksudnya anaknya adalah seorang gay? Lalu kenapa harus berpacaran dengan Sungmin dan tunggu, apa maksudnya dengan memulainya lagi? Apa ia ingin menghancurkan pernikahannya ini?

Hankyung segera membalikkan tubuhnya dengan dada yang terasa berat “Hentikan omong kosongmu itu Kyu, kau jangan bercanda keterlaluan seperti ini..”

Kyuhyun ikut berdiri dan memandang punggung Hankyung dengan geram “Apa alasanku selama ini tiba-tiba bermain dengan banyak yeoja dengan tidak wajar setelah pernikahanmu, itu bercanda? Apa Sungmin yang tiba-tiba pergi meninggalkan rumah dan kabur ke Jepang setelah pernikahan kalian, itu bercanda? Apa kau tak pernah melihat semua foto di kamarku saat dulu yang hanya di penuhi photo Sungmin, itu bercanda?”

Hankyung memegang dadanya yang mulai terasa mengganjal sesak, ia menutup matanya sejenak. Kenapa tiba-tiba seperti ini? Kebenaran yang tak pernah ia pikirkan, Kyuhyun anaknya yang begitu baik, tiba-tiba menjadi seorang artis yang gemar bermain yeoja, tak pernah ia pikirkan apa alasannya. Di tambah dengan Sungmin yang pergi dengan misterius tak pernah ia pikirkan alasannya. Dan ia sekarang menemukan jawaban dari hal yang tak pernah ia pikirkan alasannya itu, yaitu karena pernikahannya dengan Heechul.

Hankyung tetap berdiri membelakangi Kyuhyun tanpa berniat mengubah posisi tersebut, sedangkan Kyuhyun seperti harus membuka luka lama dengan sukarela sehingga ia harus terhanyut ke dalam kenangan buruk didalamnya. Pilihannya hanya seperti ini..

“Kenapa kau baru mengatakannya sekarang Kyu? Setelah 2 tahun lamanya terlewati, apa kau ingin menghukum appamu ini Kyu?”

Hankyung membalikkan tubuhnya dengan gemetar, ia sedikit takut melihat wajah Kyuhyun. Ia takut melihat ada luka disana, ia takut berbagai hal yang terlewati dan yang telah di jalaninya ini adalah sebuah racun dari bunga yang ia anggap begitu indah selama ini.

Kyuhyun menatap Hankyung dengan sedikit gertakan digiginya, menandakan ia sedang menahan amarah dan perasaanya, ia tersenyum kecut “Seburuk apapun, sesakit apapun aku saat itu, aku ingin melihat kau tersenyum bahagia lagi dengan seorang yeoja yang bisa membahagiakanmu appa, aku dan Sungmin memutuskan untuk membahagiakan kalian sehingga berharap perasaan yang mungkin orang lain anggap konyol ini segera menghilang dari diri kami masing-masing tapi..”

Kyuhyun menutup matanya sejenak, ia tak sanggup untuk mengatakan hal yang lebih menyakitkan daripada ini, tapi.. “Ternyata perasaan kami tetap bertahan lebih lama sampai sekarang, selama 2 tahun ini aku menderita begitu banyak begitupun Sungmin. Appa pikir menahan perasaan cinta terhadap seseorang selama dalam 2 tahun ini adalah hal yang mudah? Tidak appa, rasanya sangat menyiksa disini..”

Kyuhyun menunjuk dadanya dengan keras, matanya yang telah berembun memerah tak dapat menyembunyikan kilatan kenangannya di masa lalu.

Hankyung hanya terdiam, seperti mulutnya harus terkunci rapat, hanya untuk mendengarkan kata-kata anaknya tersebut. Ia tak tahu bahwa anaknya memikirkan kebahagiaannya dan mengorbankan perasaannya demi dirinya, bukan ia tak berperasaan namun, untuk apa Kyuhyun mengatakannya sekarang. Karena sekarang ia sudah terlambat, menyesalinya pun telah terlambat, ia berharap dirinya berpisah dengan Heechul demi Kyuhyun? Tidak, ia telah sangat mencintai Heechul dengan sepenuh hatinya, bagaimanapun ia tak ingin kehilangan Heechul.

“Lalu kau berharap apa dengan mengatakan semua ini Kyu? Semuanya telah menjadi masa lalu, lagipula cinta kalian itu, tak boleh kalian lanjutkan..Appa akan tetap mengajukan permohonan penyatuan 1 marga itu, apapun yang terjadi”

Kyuhyun menatap ayahnya tak percaya, kenapa ayahnya begitu egois? Apa ia tak berperasaan? Apa hatinya tak merasa sedih mendengar semua ini dengan anaknya yang begitu menderita, dan jalinan cintanya harus terputus karena cinta ayahnya terhadap ibu Sungmin. Ternyata ayahnya lebih keras kepala daripada dirinya. Ia merasa ungkapan dan gertakannya sekarang hanya menjadi sebuah hal yang sia-sia, tanpa mendapat sedikitpun cahaya.

Kyuhyun segera berjalan dengan penuh kegetiran menuju pintu keluar, memegang gagang pintu dengan keras. Hatinya berdenyut sakit, mungkin ia hanya bisa berusaha sampai titik ini, di hari ini.

“Aku kira kau akan menghargai pengorbananku dan Sungmin demi kebahagiaan kalian, namun ternyata orang yang sekarang ada dihadapanku menjadi orang yang serakah, menginginkan kebahagiaan itu hanya menjadi miliknya..Meskipun anakmu ini terluka sangat banyak, ternyata kau tak mau tahu. Meskipun ada 2 orang yang begitu hancur karenamu, kau tak mau tahu. Tidakkah kau membiarkan anakmu ini bahagia dengan cintanya juga? Kenapa hanya kau yang boleh merasakannya? Seumur hidupku, aku baru menyadari bahwa orang yang selama ini aku banggakan adalah orang yang mampu menyakitiku sangat banyak tanpa perasaan”

Blam ! !

Hankyung dengan kasar terduduk lemas, melihat pertama kalinya Kyuhyun marah dengan begitu terluka, membuat dirinya pun merasa sesak seketika, pernyataan tiba-tiba Kyuhyun sungguh membuatnya tak tahu harus berbuat apa. Bagaimana semuanya menjadi seperti ini, apa dirinya benar-benar tak peka selama ini? Ia hanya tahu bahwa sebelumnya Kyuhyun dan Sungmin memiliki hubungan sekedar sahabat dekat, bahkan yang dulunya sebelum mereka berpindah Rumah ke Rumah Heechul, kamar Kyuhyun yang dipenuhi oleh foto-foto Sungmin, sedikitpun ia tak merasa curiga ataupun berpikiran aneh. Jika begitu apa dirinya tak peka atau bodoh yang tak menyadari hal ini?

Kata-kata Kyuhyun barusan terngiang-ngiang terus dipikirannya, seperti sebuah kaset rusak yang terus mengulang semua perkataan Kyuhyun pada satu titik untuknya tanpa henti, sehingga penyesalanpun terus muncul. Sebenarnya apa yang salah? Takdirkah yang mempertemukannya dengan Heechul? Atau memang semuanya harus berjalan serumit ini? Tidak, jika ia lebih mengetahuinya semua ini lebih awal, mungkin ia akan memutuskan untuk tak meneruskan impiannya untuk membangun keluarga dengan Heechul dan menghapus cintanya dari  jauh-jauh hari.

Namun hari ini, adalah hari yang telah berdiri di atas 730 hari sebelumnya, hari dimana saat ini impian itu telah menjadi sebuah kenyataan, cinta yang hanya sekedar luapan emosi sesaat menjadi sebuah dasar hubungan mereka yang lebih dalam, dan mengakar di dalam dirinya. Jika saja, semuanya dapat ia ketahui lebih awal semuanya takkan serumit ini.

.

Pink in The Blues ©

Kazha Present~

.

Heechul terdiam di atas kasur Sungmin, ya dirinya dan Sungmin baru saja pulang membawa barang-barang Sungmin dari hotel, Sudah seminggu lebih Sungmin tinggal di Hotel. Heechul menatap Sungmin yang tengah fokus membereskan baju-bajunya ke dalam lemari, sesekali matanya melirik sebuah buku Pink milik Sungmin yang tak sengaja dia temukan di dalam cover Sungmin, entah kenapa ia sangat penasaran untuk membukanya.

Ketika ia membuka lembaran pertama, tangannya menjadi sangat gemetar menyentuh lembaran yang sudah sedikit menguning tersebut, matanya memanas seketika melihat isi dari lembaran tersebut

‘Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin itu akan menjadi sempurna bila bersama, karena Cho Kyuhyun dapat memberikan warna yang hilang di kehidupan Lee Sungmin. Karena Lee Sungmin dapat membuat Cho Kyuhyun menemukan sisinya yang berbeda. Karena Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin saling mencintai selamanya’

Heechul tak mampu meneruskan matanya untuk melihat semua itu, ia segera memasukkan kembali buku Pink tersebut ke dalam cover, ia mengusap air matanya. ia menatap Sungmin dengan miris, bagaimana bisa anaknya ini bertahan begitu lama dengan perasaan dan kesakitan di hatinya? Bagaimana Sungmin berpura-pura dengan begitu sempurna di hadapannya menyembunyikan hal tersebut darinya? Lagi-lagi Heechul merasa menjadi ibu yang sangat jahat.

Sungmin selesai membereskan bajunya dan membalikkan tubuhnya, ia terkejut karena mendapati sang ibu sedang menatapnya dengan air mata yang terjatuh di antaranya, ia segera berjalan ke arah ibunya

Eomma..Kenapa menangis?”

Heechul yang tak sadar dengan lelehan air matanya, segera mengusap kembali pipinya dan ia tersenyum menggeleng pelan, ia elus kepala bahu Sungmin dengan sayang.

“Tidak, Eomma hanya senang melihat kau mengisi kamar ini lagi..”

Sungmin hanya membalas tatapan ibunya dengan kehangatan dan senyuman di antaranya,  Heechul bergeser  membawa ia untuk memeluk pundak Sungmin, pertama kalinya setelah Sungmin pergi, ia dapat melakukan ini lagi.

“Min, eomma belum pernah mendengar kau bercerita tentang cinta ataupun pacarmu, bolehkah eomma mendengarnya? Setidaknya kali ini biarkan eomma mendengarkan keluh kesahmu..”

Heechul menggigit bibirnya, ia ingin tahu apakah kali ini Sungmin akan tetap bohong padanya, karena jika iya, ia benar-benar telah membuat Sungmin tersakiti oleh hubungannya dengan Kyuhyun selama ini.

Sungmin memandang jendela kamarnya seperti menjadi sebuah jalan untuk menemukan kembali sebuah kenangan masa lalunya, ia tersenyum.

“Dulu aku mempunyai seorang kekasih. Aku sangat mencintainya, meskipun dia selalu menjahiliku sehingga seringkali dengan tiba-tiba aku keluar ditengah perkuliahan, namun dia selalu membuatku menemukan hal indah, yang sebelumnya tak pernah kutemukan. Ia tak pernah bisa membuat aku memarahinya”

Heechul melepas pelukannya dari pundak Sungmin, ia menatap anaknya tersebut. Sungmin tetap menatap ke arah jendela dengan kosong, ia meneruskan kata-katanya.

“Kadang dia memperolokku, mengataiku tua, mengatai terlalu polos untuk seorang namja namun dia membuatku merasa seorang yang sangat berarti karena dia selalu bermanja-manja dan bergantung padaku, sikap posessifnya, perhatiannya yang kadang konyol membuatku tak mampu melepaskan ingatanku tentang orang itu walau hanya sehari, tapi..”

Sungmin mengerutkan keningnya menahan sesuatu yang terkumpul di matanya, menahan hal yang mendesak di dadanya, sedangkan Heechul hanya menyimak semua itu dengan seksama.

“tapi suatu hari, aku harus menyakiti orang itu demi seseorang yang sangat kusayangi. Aku memilih untuk menyakitinya, sehingga dia membenciku, sehingga sekarang dia menjadi sangat menderita olehku, dan aku mengutuk diriku karena semua hal yang aku lakukan membuat ia menjadi orang lain yang tak sempat aku kenal..”

Sungmin menutup matanya, mengingat semua hal buruk yang pernah ia lakukan terhadap Kyuhyun demi ibunya tersebut. Demi tuhan, ia tak bisa memaafkan dirinya ini. Namun saat ini ketika Sungmin mendapatkan kekuatan untuk tak membiarkan Kyuhyun menderita lagi, ia teringat akan sang ibu, ia teringat akan kebahagiaan sang ibu, bagaimana ia harus menjalani semua secara bersamaan. Tidakkah ini membuatnya hampir gila?

Tanpa sepengetahuan Sungmin, Heechul telah menangis. Setidaknya dari kejadian di kamar Kyuhyun waktu itu, ia tahu bahwa orang yang dicintai Sungmin, orang yang tengah Sungmin ceritakan itu adalah Kyuhyun. Ternyata benar, Sungmin sangat mencintai Kyuhyun,  bagaimana ia sekarang menceritakan Kyuhyun dengan begitu antusias dan emosional, juga membuatnya dapat melihat guratan luka dan beban itu di wajahnya. Ia harus bagaimana?

Apa ia masih tega melihat Sungmin seperti ini? Sedangkan dirinya tengah bahagia tanpa menghiraukan penderitaan Sungmin di tengah-tengahnya. Ia segera memeluk Sungmin kembali menyembunyikan airmatanya disana.

“Apa kau benar-benar mencintai orang itu Min?”

Suara Heechul terdengar sedikit parau, Sungmin membalas pelukan ibunya. Bibir plumnya membentuk senyuman indah. “Ne eomma, sampai saat ini aku masih sangat mencintainya, dan mungkin orang itu satu-satunya orang yang bisa aku cintai sampai merasakan penyesalan  ini”

Heechul semakin menahan deru nafasnya tak tenang, ia hanya bisa menumpahkan semua perasaannya sekarang dalam lelehan airmata. Pikiran dan hatinya berkecamuk membuat ia tak bisa berkata apa-apa.

.

Pink in The Blues ©

Kazha Present~

.

Heechul segera membaringkan tubuhnya disamping Hankyung yang telah lebih dulu memejamkan matanya, ia tahu Hankyung belum sepenuhnya terlelap ia hanya menutup matanya.

Heechul memposisikan dirinya untuk menghadap Hankyung, menatap wajahnya dengan detail dari mulai alis, mata, hidung hingga bibir tipis itu. Heechul terkekeh namun kemudian kekehan iu menjadi sebuah senyum miris. Ia membelai pipi suaminya tersebut.

“Aku tahu kau belum tidur yeobo..”

Sepertinya Hankyung tak berniat sedikitpun membuka matanya, ia lebih memilih tenggelam dalam semua hal yang sedang ia pikirkan yang sekarang menyita seluruh emosinya. Heechul tak memaksa Hankyung untuk membuka matanya, ia segera menyandarkan kepalanya di dada Hankyung. Dan hal itu tentu saja membuat Hankyung dengan Sukarela membuka matanya, menatap pucuk kepala istrinya tersebut.

Yeobo, selama ini aku tak pernah meminta apapun darimu, tapi sekarang bolehkah aku meminta sesuatu?”

Heechul memainkan selimut, menggulung-gulungkan dengan jarinya, ia gelisah untuk mengatakan ini. Hankyung hanya tetap  setia pada sesi bungkamnya meskipun hatinya sedikit bertanya.

“Aku ingin kau batalkan pikiranmu tentang penyatuan marga itu..”

Hankyung terperangah, ia terkejut karena tiba-tiba Heechul mengatakan hal tersebut, hal yang yang sama persis yang dipinta oleh Kyuhyun. Ia menatap Heechul yang kembali bergeser ke posisi tidurnya.

“Apa Kyuhyun yang memintamu melakukannya?”

Heechul menatap Hankyung dengan heran, kenapa dia pikir Kyuhyun? Ia melakukan hal ini justru karena inisiatifnya sendiri. Ia segera menggelengkan kepalanya.

“Kenapa kau berpikiran demikian? Tidak, aku mengatakannya karena keinginanku sendiri. Aku rasa itu sebuah hal yang tak perlu kita lakukan, sayang. Seumur hidupku aku hanya ingin  meminta ini padamu..”

Hankyung terdiam, tak mau lagi menatap Heechul. Ia membalikkan tubuhnya untuk membelakangi Heechul. Kenapa Kyuhyun dan Heechul berpikiran sama? Apakah Heechul menyadari hal yang terjadi diantara Kyuhyun dan Sungmin? Tidak, jika dirinya saja tak menyadari hal itu, tentu saja Heechul juga tidak bukan?

Lalu kenapa mereka sepemikiran? Apa ia harus menghentikan semua ini?

.

Pink in The Blues ©

Kazha Present~

.

“Hahh..Hahhh..Hahh..”

Sungmin menghela nafasnya dengan terburu-buru, baru saja ia menyelesaikan lari marathonnya dari halte bis, karena tiba-tiba Kyuhyun bilang ingin segera bertemu di tempat sebuah taman. Dia yang baru saja menyelesaikan pertemuannya dengan kliennya segera menaiki bis dan berlari ke taman ini.

Kyuhyun hanya tersenyum simpul mendapati hal itu, ternyata Sungmin dalam hal seperti ini tak pernah berubah, tetap polos dan mudah ia kelabui. Sepertinya sebagian tingkahnyapun masih tetap sama seperti dulu, saat melihat Sungmin mendudukkan dirinya  diatas rumput bukan di kursi taman ataupun scooter yang ia bawa. Ya, Kyuhyun menyewa sebuah scooter hari ini tentunya dengan masker andalan yang ia pakai jika di luar ruangan, bukankah dia seorang artis?

Setelah puas menstabilkan napasnya, Sungmin segera berdiri dan menatap Kyuhyun dengan tajam “Kau bilang darurat? Kenapa sepertinya kau tak apa-apa?!”

Sungmin membolak-balik badan Kyuhyun, mencari-cari sesuatu yang mungkin salah tertera ditubuh Kyuhyun. Lagi-lagi Kyuhyun hanya tersenyum di balik maskernya tersebut.

Kyuhyun menarik tubuh Sungmin hingga menempel dengannya, Sungmin terdiam seketika melihat wajah mereka yang begitu dekat, mata mereka yang beradu saling menatap. membuat dadanya berdesir hebat, ia langsung menundukkan kepalanya.

Srett !

Sungmin mendapati helm terpasang dikepalanya, ia terperangah langsung menatap Kyuhyun yang segera mendudukkannya di jok belakang, Kyuhyun tersenyum jahil. Pasti tadi Sungmin berpikir dirinya akan melakukan hal mesum disini. Hey dirinya tak mungkin melakukan hal yang beresiko di depan umum, sekali lagi ingat, dia seorang artis saat ini.

Sebelum membalikkan dirinya untuk mengendarai scooter tersebut, Kyuhyun berujar pada Sungmin yang masih terperangah “Hari ini, kita akan melakukan hal yang pernah kita lakukan dulu..Kajja!”

Kyuhyun yang langsung mengemudikan scooternya dengan asal membuat Sungmin refleks memeluk pinggang Kyuhyun dengan erat, ya tentu saja Kyuhyun sangat senang mendapati hal ini. Ia malah sengaja menjalankan scooternya dengan kecepatan tinggi dan menyalip terus menerus kendaraan yang ada di depannya.

Sungmin terus saja memeluk pinggang Kyuhyun, kadang ia memukul-mukul punggung Kyuhyun karena tiba-tiba membawanya naik scooter seperti ini tanpa persetujuannya, ia tertawa lepas ketika mencubit pinggang Kyuhyun sehingga ia kesakitan dan berjanji mengendarai scooter ini dengan benar.

Sungmin tersenyum bahagia menatap punggung Kyuhyun, berboncengan menggunakan scooter sewaan seperti adalah kebiasaan mereka saat kuliah dulu, kadang tanpa ada alasan apapun mereka melakukan hal ini dan mengelilingi kota Seoul menggunakan scooter. Hingga suatu hari scooter yang mereka kendarai mogok di suatu daerah yang dipenuhi oleh rumput ilalang liar, ya mungkin bisa dikatakan sebagai padang rumput. Bukannya takut tidak bisa pulang tapi mereka malah menyusuri padang rumput tersebut dan memakan perkebalan makanan mereka disana.

Itu masa muda mereka dulu bukan? Bolehkah mereka mengulangnya hari ini? Sungmin akhirnya kembali memeluk pinggang Kyuhyun dan meresapi setiap perjalanan ini untuk ia simpan di memorinya sekali lagi.

Sedangkan Kyuhyun merasa bahwa mereka telah kembali ke masa itu, masa yang tak boleh sedikitpun mereka lupakan. Masa dimana memberinya banyak kenangan dan kebahagiaan. Meskipun ia telah gagal melakukan satu hal, namun ia tetap ingin mempertahankan hubungan ini dengan Sungmin. Ia takkan membiarkan kebahagiaan ini pergi dengan mudah.

.

Pink in The Blues ©

Kazha Present~

.

“Tada..!”

Sungmin menatap pemandangan yang tersaji di depannya dengan tatapan buas, hey tunggu ! Itu memang benar, Sungmin menggigit sumpitnya. bibimpap, daging asap, pudding strawberry, cake, kue labu, dan masih banyak lagi, Kyuhyun keluarkan dari ransel yang dari tadi bergantung di dadanya. Apakah Kyuhyun merencanakan semua ini? Sungmin menjadi begitu sangat lapar saat ini.

“Ya Cho Kyuhyun! Kau benar-benar menyiapkan semua ini sendiri?Ah..Aku Sungguh tak percaya..”

Sungmin menatap Kyuhyun dengan curiga, tapi lihatlah bentuk dari makanan yang ada di depannya sangat aneh meskipun tertata rapi. Kyuhyun terkikik geli menanggapi tudingan Sungmin kemudian ia membuka maskernya. Tempat yang jauh dari keramaian seperti ini yaitu di padang rumput yang pernah mereka temui beberapa tahun lalu sangatlah jauh dari keramaian.

Kyuhyun pura-pura kesal “Ya Lee Sungmin! Aku benar-benar menyiapkan semua ini sendiri meskipun sebelumnya aku berguru dulu pada Ryeowook hyung tapi setidaknya aku berusaha membuatnya untuk kekasihku tercinta..Ayo kekasihku coba makanan buatanku !”

Kyuhyun menampilkan senyuman childish-nya, Sungmin jadi sedikit ragu memakan makanan ini terkait Kyuhyun dalam seumur hidupnya tak pernah memasak setahunya, berhubung Kyuhyun menatapnya dengan berharap dan sedikit mengancam akhirnya ia memutuskan untuk mencoba bibimpap terlebih dahulu.

Semoga aku tidak keracunan’ batin Sungmin

Kyuhyun menatap Sungmin yang potongan bibimpap itu yang masuk sepenuhnya ke mulut Sungmin, ia berharap Sungmin tidak mengomelinya setelah ini. Mata foxy Sungmin berbinar, menatap Kyuhyun tak percaya.

“Wah..masshita Kyu ! Aku kira setelah memakan ini, aku akan mati..Haha”

Kyuhyun segera menekuk wajahnya sambil ikut makan, hey bisakah Sungmin tidak terlalu jujur, hari ini uri Kyuhyun sedang menunjukkan sikap manja dan kekanak-kanakkannya. Sungmin hanya tertawa melihat wajah Kyuhyun yang menurutnya menggemaskan itu, tanpa banyak berkata-kata Sungmin memakan habis semua makanan itu.

Sedikitpun Kyuhyun tidak marah, namun ia senang karena dapat melihat Sungmin melahap makanan di depannya dengan begitu antusias. Bukankah akan sangat membahagiakan ketika orang yang kita cintai menyukai makanan yang telah kita buat dengan susah payah?

Ia tetap pada pekerjaannya menatap Sungmin, Ia lebih memilih Sungmin terlihat gemuk daripada seperti sekarang ini, lihatlah pipi chubby itu sedikit mengurus, pasti karena beban yang selama ini ia pikul.

Kyuhyun menelan makanan yang dari tadi terabaikan di mulutnya. “Maafkan aku Ming, aku gagal..”

Sungmin yang dari tadi sibuk dengan kue labu, langsung menghentikan aktivitasnya karena perkataan aneh Kyuhyun. “Apa maksudmu Kyu?”

Sungmin merasa tak ada yang gagal ataupun buruk untuk hari ini, karena Kyuhyun memberinya hari yang sangat menyenangkan untuknya, berjalan-jalan dengan scooter, saling menjahili, dan sekarang Kyuhyun membuatkan makanan kesukaannya dengan tangannya sendiri bukankah ini sangat menyentuh hatinya. Lalu apa yang salah?

Ia mendekati Kyuhyun ia sedikit lebih jauh diseberangnya, Kyuhyun terlihat menatap makanannya di hadapannya  dengan tatapan aneh. Sungmin menjadi sangat heran “Katakan Kyu, kau kenapa hmm?”

Kyuhyun melihat Sungmin yang sedikit cemas padanya, tak mungkin ia merusak guratan kebahagiaan yang saat ini Sungmin rasakan. Tapi bukankah ia melakukan semua ini di hari ini untuk Sungmin, demi mengatakan satu kalimat pendek itu?

Sungmin bersabar menunggu kata-kata yang akan keluar dari mulut Kyuhyun, sambil ia mengambil kembali kue labu yang tadi terabaikan dan memasukkan ke mulutnya.

Appa ingin menyatukan keluarga kita”

“Huh?”

Appa ingin mengganti margamu dan ibumu dengan marga kami, appa ingin menjadikan keluarga kita menjadi 1 marga Ming..”

Sungmin tertohok, kue labu yang tadinya terasa enak kini tiba-tiba merasa begitu hambar tak berasa. Ia kemudian menatap Kyuhyun, satu marga?

Itu artinya akan mengganti marganya menjadi Cho, sama dengan Kyuhyun. itu artinya ia tak punya kesempatan untuk memperjuangkan cintanya dengan Kyuhyun. Kenapa ibunya tak bilang padanya? Apakah ibunya ingin ini menjadi sebuah kejutan?

Ia menelan makanannya dengan susah, seperti makanan tersebut telah menjadi sebuah makan yang paling susah untuk ia telan. Dadanya bergemuruh.

Kyuhyun memeluk Sungmin yang ada disampingnya, ia merasa begitu gagal untuk membujuk ayahnya, ia malah mendapati sang ayah yang begitu keras kepala dan tak berperasaan. Ia kira sang ayah yang begitu menyayanginya, dapat memahami penderitaan yang selama ini ia derita, namun ternyata semuanya terlalu jauh dari apa yang ia harapkan. Ayahnya pun bertekad untuk tidak mau kehilangan cinta ibu Sungmin.

“Aku telah membujuk appaku, untuk membatalkan permohonan penyatuan 1 marga itu, tapi ia benar-benar keras kepala..Aku menceritakan semua penderitaanku pun, ia membuang hatinya di depanku Ming..”

Sungmin tetap terdiam, hatinya yang tadi terasa ringan sekarang seakan mendapat hantaman beban kembali, hatinya menjadi sakit lagi. Apalagi sekarang Kyuhyun tengah memeluknya dengan gemetar. Kyuhyun telah menceritakan semua penderitaannya itu berarti, ayah Kyuhyun telah tahu semua yang terjadi selama ini.

Apakah mimpi buruk dari hari kemarin baru saja berakhir, sekarang muncul lagi? Apakah tidak ada titik terang untuk hubungan mereka?

Setidaknya saat ini Sungmin berharap dapat membahagiakan Kyuhyun dan mencintai Kyuhyun sebanyak ia ingin, meskipun ia tak tahu takdir akan mengijinkan mereka untuk bersama lebih lama, namun ia tidak munafik iapun berharap hal yang lebih dari hubungan ini.

Ia membalas pelukan Kyuhyun. “Ming kita harus bagaimana? Aku hanya menginginkan kau bermarga Cho karena aku yang merubahnya, Karena kita menikah..”

.

.

.

.

To Be Continued

Finished writing and posting on 15th of April 2013.

Big Thanks for My Lovely Reviewers and Readers, especially on FFn ^^

Berkenan meninggalkan jejak minna?:D